TEORI
KEPRIBADIAN MENURUT PARA AHLI
Teori
(Perkembangan) Kepribadian berdasarkan pendapat para ahli, yaitu sebagai
berikut:
1. Sigmund Freud (Psikoanalisis Klasik) (1856
– 1939).
Kehidupan
jiwa memiliki tiga tingkat kesadaran, yakni: sadar
(Conscious), Pra sadar (Preconscious), dan tidak sadar/bawah
sadar (Unconscious mind). Id, ego, superego. Id
adalah berkaitan dengan prinsip kesenangan, ego berkaitan dengan prinsip
kenyataan, sedangkan superego merupakan penjaga moral atau kata hati. Tahap
perkembangan psikoseksual, yaitu oral, anal, phalik, laten, genital.
2. Karen Horney (1885-1952).
Dasar
kepribadian terbentuk pada tahun-tahun pertama kehidupan anak. Faktor sosial
(hubungan antara orang tua dan anak) sangat mempengaruhi perkembangan kepribadian
(bukan dorongan biologis). Horney menekankan faktor budaya dibanding faktor
biologis dalam perkembangan manusia, terutama yang terkait dengan perbedaan
gender. Anak-anak memulai hidupnya dengan basic
anxiety, tapi hal itu dapat diatasi dengan
pengasuhan yang memadai dari orang tua maupun orang lain.
3. Harry Stack Sulivan.
Faktor
sosial (Proses akulturasi) menentukan perkembangan psikologis. Juga
faktor-faktor fisiologis. Pengalaman-pengalaman terdiri dari :
a. Pengalaman
prototasik,
b. Pengalaman
parataksik,
c. Pengalaman
sintaksik.
Ada
tujuh tahapan perkembangan yaitu :
a. Infancy (masa kelahiran sampai
mampu berbicara),
b. Childhood (masa kanak-kanak),
c. Juvenile (usia 5-11 tahun),
d. Preadolescence (masa
pradewasa),
e. Early adolescence (masa
dewasa awal),
f. Late adolescence (masa
dewasa akhir),
g. Adulthood (masa
dewasa / sebagai orang tua).
4. Erich Fromm (1900-1980).
Manusia
melarikan diri dari kebebasan, karena manusia tidak dapat dipisahkan dari alam dan orang lain,
Semakin bebas manusia semakin ia merasa kesepian, tidak berarti dan terasing. Manusia
menemukan rasa aman jika bersatu & bekerjasama dengan orang lain.
Ada dua cara untuk memperoleh makna dari kebersamaan dalam kehidupan, yaitu: mencapai kebebasan positif tanpa mengorbankan kebebasan dan integritas pribadi dan memperoleh rasa aman dengan meninggalkan kebebasan. Kebutuhan manusia, yaitu: Relatedness(berelasi/berhubungan), Rootedness (berikatan), Unity (bersatu),Identity (indetitas).
Ada dua cara untuk memperoleh makna dari kebersamaan dalam kehidupan, yaitu: mencapai kebebasan positif tanpa mengorbankan kebebasan dan integritas pribadi dan memperoleh rasa aman dengan meninggalkan kebebasan. Kebutuhan manusia, yaitu: Relatedness(berelasi/berhubungan), Rootedness (berikatan), Unity (bersatu),Identity (indetitas).
5. Adolf Meyer
Teori psychobiology (atau alternatifnya,
ergasiology, istilah yang diciptakan dari kata Yunani
untuk bekerja dan melakukan), dimana Meyer melakukan pendekatan untuk pasien
penyakit jiwa yang mencakup, meneliti dan mencatat semuanya, baik
psikologis biologis, dan sosial yang relevan dengan faktor kasus – sehingga
penekanannya pada pengumpulan sejarah kasus rinci untuk pasien, memberikan
perhatian khusus terhadap latar belakang sosial dan lingkungan yang membesarkan
pasien. Meyer percaya bahwa penyakit mental hasil dari disfungsi kepribadian,
bukan patologi otak.
6. Carl Gustav Jung (1875-1961).
Ia
memandang manusia sangatlah unik karena mempunyai begitu banyak kepribadian yang beragam antara individu satu dengan individu
lainnya. Jung membedakan istilah antara Ambang Sadar (Subconscious) dan
Bawah Sadar (Unconscious).
7. Gordon W Allport (1897-1967).
Kepribadian
adalah: “sebuah organisasi dinamis di dalam sistem psikis dan
fisik individu yang menentukan karakteristik perilaku dan pikirannya.” Teori
trait oleh Gordon W. Allport. Central trait, yaitu kumpulan kata-kata yang
biasanya digunakan oleh orang untuk mendeskripsikan individu. Unit dasar dari
kepribadian adalah trait yang keberadaannya bersumber pada sistem saraf.
Allport percaya bahwa trait menyatukan dan mengintegrasikan perilaku seseorang
dengan mengakibatkan seseorang melakukan pendekatan yang serupa (baik tujuan
ataupun rencananya) terhadap situasi-situasi yang berbeda. Walaupun demikian,
dua orang yang memiliki trait yang sama tidak selalu menampilkan tindakan yang
sama. Faktor genetik dan lingkungan sama-sama berpengaruh dalam menentukan
perilaku manusia.
8. Kurt
Lewin (1890- 1947).
Teori
medan (life space) merupakan sekumpulan konsep dimana seseorang dapat
menggambarkan kenyataan psikologis yang dapat diterapkan dalam semua bentuk
tingkah laku, dan sekaligus juga cukup spesifik untuk menggambarkan orang
tertentu dalam suatu situasi konkret.
Struktur
Kepribadian terdiri atas:
a. Ruang Hidup,
b. Lingkungan Psikologis,
c. Pribadi,
d. Lingkungan Non-Psikologis
Dinamika
Kepribadian terdiri atas : energi psikis (psychic energy), tegangan ,
kebutuhan (need), tindakan (action) meliputi vector (kekuatan
yang mendorong terjadinya tingkah laku) dan valensi (nilai region dari
lingkungan psikologis bagi pribadi) serta lokomosi ( perpindahan lingkaran
pribadi).
Perkembangan
Kepribadian , terdiri dari:
a. Diferensiasi,
b. Perubahan dalam variasi tingkah lakunya,
c. Perubahan dalam organisasi dan struktur
tingkah lakunya lebih kompleks,
d. Bertambah
luasnya arena aktivitas individu.
9. Abraham H. Maslow (1908-1970)
Teori
Kebutuhan Maslow:
a. Kebutuhan Fisiologis/Biologis,
b. Kebutuhan Keamanan,
c. Kebutuhan Cinta, sayang dan kepemilikan,
d. Kebutuhan Esteem,
e. Kebutuhan
Aktualisasi Diri. Hirarki kebutuhan manusia, harus dipenuhi untuk mengembangkan
potensi dalam diri manusia.
10. Ivan Pavlov (1849-1936)
Teori
pelaziman klasik adalah memasangkan stimuli yang netral atau stimuli yang
terkondisi dengan stimuli tertentu yang tidak terkondisikan, yang melahirkan
perilaku tertentu. Setelah pemasangan ini terjadi berulang-ulang, stimuli yang
netral melahirkan respons terkondisikan. Dari contoh tersebut diterapkan
strategi Pavlov ternyata individu dapat dikendalikan melalui cara mengganti
stimulus alami dengan stimulus yang tepat untuk mendapatkan pengulangan respon
yang diinginkan. Sementara individu tidak sadar dikendalikan oleh stimulus dari
luar.
11. John B Watson (1878-1958)
Menurut
John Watson, perilaku yang terbentuk merupakan hasil suatu pengondisian.
Hubungan berantai sederhana antara stimulus dan respon yang membentuk rangkaian
kompleks perilaku. Rangkaian kompleks perilaku meliputi; pemikiran, motivasi,
kepribadian, emosi dan pembelajaran.
12. Burrhus
Frederick Skinner (Psikologi Behaviorisme ) (1904-1990)
Struktur
kepribadian, Tehnik mengontrol perilaku adalah sebagai berikut:
a. Pengekangan Fisik ( physical
restraints )
b. Bantuan Fisik (physical aids)
c. Mengubah Kondisi Stimulus (changing the
stimulus conditions)
d. Manipulasi Kondisi Emosional (manipulating
emotional conditions)
e. Melakukan Respons-respons Lain (performing
alternative responses)
f. Menguatkan Diri Secara Positif (positive
self-reinforcement).
g. Menghukum Diri Sendiri (self punishment).
Selanjutnya
Skinner membedakan perilaku atas:
a. Perilaku yang alami (innate behavior)
b. Perilaku Operan (operant behavior)
13. Erik Erikson (1902-1994)
Teori
Erik Erikson (Tahapan Pembangunan Psikososial) tentang delapan tahap
perkembangan manusia adalah salah satu teori terbaik yang dikenal dalam
psikologi. Sementara teori didasarkan pada tahapan Freud tentang perkembangan
psikoseksual, Erikson memilih untuk fokus pada pentingnya hubungan sosial pada
pengembangan kepribadian.
Perkembangan
kepribadian dalam teori psikoanalisis Erickson
a. Trust VS Mistrust (0-1/1,5 tahun).
b. Otonomi VS Rasa Malu dan Ragu ( early
chilhood : 1/1,5-3 tahun).
c. Inisiatif VS Rasa Bersalah (late
chilhood:3-6th).
d. Industri VS Inferiority ( usia sekolah:6-12
tahun).
e. Identitas dan Penolakan VS difusi Identitas
( masa remaja: 12-20 tahun).
f. Intimasi dan Solidaritas VS Isolasi (Early
adulthood : 20-35 th). Perkembangan
g. Generativitas VS Stagnasi/ mandeg ( middle
adulthood : 35-65 th ).
h. Integritas
VS Keputusasaan (later years: diatas 65 th).
14. Jean Piaget (1896 – 1980)
Teori
Jean Piaget tentang perkembangan kognitif tetap salah satu yang paling sering
dikutip dalam psikologi, meskipun menjadi subjek kritik yang cukup. Sementara
banyak aspek teori tidak teruji oleh waktu, namun ide intinya tetap penting
hari ini: anak-anak berpikir berbeda daripada orang dewasa.
15. Lawrence Kohlberg
Lawrence
Kohlberg mengembangkan teori pengembangan kepribadian yang berfokus pada
pertumbuhan pemikiran moral. Bangunan pada proses dua-tahap yang diusulkan oleh
Piaget, Kohlberg memperluas teori untuk meliputi enam tahapan yang berbeda.
Sementara teori tersebut telah dikritik karena beberapa alasan yang berbeda,
termasuk kemungkinan bahwa ia tidak mengakomodasi jenis kelamin yang berbeda
dan budaya yang sama, teori Kohlberg tetap penting dalam pemahaman kita tentang
pengembangan kepribadian.
16. James W.
Fowler (1940-sekarang).
James
Fowler perkembangan konsep kepribadian religious/kepercayaan.
Indiduating-reflexive faith adalah tahap yang dikemukakan Fawler, muncul pada
masa remaja akhir yang merupakan masa yang penting dalam perkembangan identitas
keagamaan. Untuk pertama kalinya dalam hidup mereka, individu memiliki tanggung
jawab penuh atas keyakinan religius mereka. Sebelumnya mereka mengandalkan
semuanya pada keyakinan orang tuanya. Adapun tingkat perkembangan iman atau
rohani yakni iman intuitif-projektif; iman mitis-literal; iman
sintetik-konvensional; iman individuatif-reflektif; iman konjuktif; dan iman
universal.Tahap-tahap iman tersebut menurut Fowler dipengaruhi oleh aspek
kepercayaan. Di mana kepercayaan memiliki sifat ilmiah yang mengandung unsur
empiris dalam diri manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar