Senin, 07 Desember 2015

SARANA BERFIKIR ILMIAH pendahuluan

SARANA BERFIKIR ILMIAH


logo-untirta-baru.jpg


Kelompok 8 :
Annisa Aprilia (2225141025)
Ghanov Dwi Nugroho (2225141599)
Mimin Prastika (2225140761)
Semester 3 Kelas A





JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2015
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Sarana Berfikir Ilmiah” sebagai salah satu kegiatan belajar atau kuliah dan sebagai tugas mata kuliah Filsafat Ilmu Pendidikan.
Penulis menyadari bahwa makalah ini tidak terlepas dari bantuan dan dorongan dari beberapa pihak, maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih.
Akhirnya penulis menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan dalam penulisan makalah ini, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.





Serang, 28 September 2015


Penulis











BAB I
PENDAHULUAN

1.1.     Latar Belakang
Filsafat adalah induk semua ilmu, demikian kata para filosof. Pada awalnya, memang cakupan objek filsafat lebih luas dibandingkan ilmu. Ilmu hanya terbatas pada persoalan empiris saja, sedangkan filsafat mencakup objek empiris maupun non empiris. Namun, dalam perkembangannya filsafat berkembang menjadi bagian dari ilmu.
Filsafat dan ilmu adalah dua kata yang saling terkait, baik secara substansial maupun historis karena kelahiran ilmu tidak lepas dari peranan filsafat, sebaliknya perkembangan ilmu memperkuat keberadaan filsafat. Perkembangan selanjutnya dari satu sisi, ilmu berkembang pesat, di sisi lain timbul kekhawatiran yang sangat besar terhadap perkembangan ilmu itu sendiri karena tak ada seorang pun atau lembaga yang memiliki otoritas untuk menghambat implikasi negatif dari ilmu.
Untuk masyarakat yang belum terbiasa dengan kehidupan ilmiah, suatu buku yang mencoba menerangkan filsafat ilmu pengetahuan secara popular, sangatlah bermanfaat. Kemampuan menalar menyebabkan manusia mampu mengembangkan pengetahuan yang merupakan rahasia kekuasaan-kekuasaannya. Mengetahui yang benar dan salah, mana yang baik dan buruk, serta mana yang indah dan mana yang jelek. Dalam melakukan pilihan ini manusia berpaling pada pengetahuan, karena manusia adalah satu-satunya makhluk yang mengembangkan pengetahuan ini secara sungguh-sungguh.
Penalaran merupakan suatu proses berpikir dalam menarik kesimpulan yang berupa pengetahuan. Manusia pada hakikatnya merupakan makhluk yang berfikir, merasa, bersikap dan bertindak. Sikap dan tindakannya yang bersumber pada pengetahuan yang didapatkan lewat kegiatan berfikir atau merasa. Penalaran menghasilkan pengetahuan yang dikaitkan dengan kegiatan berfikir bukan perasaan, sedangkan berfikir merupakan suatu kegiatan untuk menemukan pengetahuan yang benar.
Penalaran yang dikaji adalah penalaran yang ilmiah, bukan sesuatu yang tidak logis dan tidak analitik, sebab usaha dalam pengembangannya merupakan usaha peningkatan mutu ilmu dan teknologi, yang merupakan gabungan penalaran deduktif dan induktif yang berkaitan langsung dengan pemikiran rasionalisme dan pemikiran empiris, untuk itulah perlu diketahui sarana berfikir ilmiah dalam pengembangannya sehingga ilmu dan pengetahuan menjadi komponen dasar peningkatan kualitas kehidupan manusia.

1.2.  Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian berfikir ilmiah dan berfikir alamiah?
2.      Apa pengertian sarana berfikir ilmiah?
3.      Bagaimana bahasa sebagai sarana berfikir ilmiah?
4.      Bagaimana logika sebagai sarana berfikir ilmiah?
5.      Bagaimana matematika sebagai sarana berfikir ilmiah?
6.      Bagaimana statistika sebagai sarana berfikir ilmiah?

1.3.     Tujuan
1.      Untuk mengetahui pengertian berfikir ilmiah dan berfikir alamiah.
2.      Untuk mengetahui pengertian sarana berfikir ilmiah.
3.      Untuk mengetahui bahasa sebagai sarana berfikir ilmiah.
4.      Untuk mengetahui logika sebagai sarana berfikir ilmiah.
5.      Untuk mengetahui matematika sebagai sarana berfikir ilmiah.
6.      Untuk mengetahui statistika sebagai sarana berfikir ilmiah.

1.4.     Manfaat
1.      Dapat mengetahui pengertian berfikir ilmiah dan berfikir alamiah.
2.      Dapat mengetahui pengertian sarana berfikir ilmiah.
3.      Dapat mengetahui bahasa sebagai sarana berfikir ilmiah.
4.      Dapat mengetahui logika sebagai sarana berfikir ilmiah.
5.      Dapat mengetahui matematika sebagai sarana berfikir ilmiah.
Dapat mengetahui statistika sebagai sarana berfikir ilmiah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar