Sejak
terlahir, setiap manusia telah dianugerahi empat macam type kecerdasan, yaitu :
- Kecerdasan Fisik atau Tubuh (Physical Intelligence atau Physical Quotient PQ),
- Kecerdasan Mental atau Intelektual (Inteliligence Quotient IQ),
- Kecerdasan Emosional (Emosional Quotient EQ) , dan
- Kecerdasan Spiritual (Spiritual Quotient SQ)
1. Kecerdasan
Fisik (Physical Quotient – PQ)
Kecerdasan
Fisik (PQ) adalah kecerdasan yang dimiliki oleh tubuh kita. Kita sering tidak
memperhitungkannya. Coba renungkan : Tanpa adanya perintah dari kita tubuh kita
menjalankan sistem pernafasan, sistem peredaran darah, sistem syaraf dan
sistem-sistem vital lainnya. Tubuh kita
terus menerus memantau lingkungannya, menghancurkan sel pembawa penyakit,
mengganti sel yang rusak dan melawan unsur-unsur yang mengganggu kelangsungan
hidup. Seluruh proses itu berjalan di luar kesadaran kita dan berlangsung
setiap saat dalam hidup kita. Ada kecerdasan yang menjalankan semuanya itu dan
sebagian besar berlangsung di luar kesadaran kita.
2. Kecerdasan
Intelektual (Intelligence Quotient – IQ)
IQ
adalah kemampuan nalar, atau pikiran orang sering menyebutnya dengan kemampuan
Otak Kiri. Yaitu kemampuan kita untuk mengetahui, memahami, menganalisis,
menentukan sebab akibat, berpikir abstrak, berbahasa, memvisualkan sesuatu.
Di
zaman dulu IQ dijadikan ukuran utama kecerdasan seseorang. Baru kemudian
disadari bahwa konsep dan batasan-batasan di atas seperti itu terlalu mempersempit
kecerdasan tersebut.
Otak kiri bertanggung jawab untuk “”pekerjaan” verbal, kata-kata, bahasa, angka-angka, matematika, urut-urutan, logika, analisa dan penilaian dengan cara berpikir linier. Melatih dan membelajarkan otak kiri akan membangun kecerdasan intelektual (IQ). Otak kanan bertanggungjawab dan berkaitan dengan gambar, warna, musik, emosi, seni/artistik, imajinasi, kreativitas, dan intuitif.
Otak kiri bertanggung jawab untuk “”pekerjaan” verbal, kata-kata, bahasa, angka-angka, matematika, urut-urutan, logika, analisa dan penilaian dengan cara berpikir linier. Melatih dan membelajarkan otak kiri akan membangun kecerdasan intelektual (IQ). Otak kanan bertanggungjawab dan berkaitan dengan gambar, warna, musik, emosi, seni/artistik, imajinasi, kreativitas, dan intuitif.
Kecerdasan intelektual adalah kecerdasan yang paling mendasar.
Kecerdasan ini terus diasah di dunia pendidikan, bahkan sampai 18 tahun lamanya
dari tk 2 tahun, sd 6 tahun, smp 3 tahun, sma 3 tahun & bangku universitas
4 tahun. Sebuah proses yang cukup panjang. Hampir memakan 1/3 hidup manusia
jika rata-rata usia manusia 60 tahun.
3. Kecerdasan
Emosional (Emosional Quotient – EQ)
EQ
adalah pengetahuan mengenai diri sendiri, kesadaran diri, kepekaan sosial,
empati dan kemampuan untuk berkomunikasi dengan baik dengan orang lain.
Kecerdasan Emosi adalah kepekaan mengenai waktu yang tepat, kepatutan secara
sosial, dan keberanian untuk mengakui kelemahan, menyatakan dan menghormati perbedaan.
EQ digambarkan sebagai kemampuan otak kanan dan dianggap lebih kreatif, tempat
intuisi, pengindraan, dan bersifat holistik atau menyeluruh.
Penggabungan
pemikiran (otak kiri) dan perasaan (otak kanan) akan menciptakan keseimbangan,
penilaian dan kebijaksanaan yang lebih baik. Dalam jangka panjang, kecerdasan
emosional akan merupakan penentu keberhasilan dalam berkomunkasi, relasi dan
dalam kepemimpinan dibandingkan dengan kecerdasan intelektual (nalar).
Seseorang
yang memiliki IQ tinggi tetapi memiliki kecerdasan emosionalnya (EQ) rendah,
dia tidak tahu bagaimana membangun hubungan dengan orang lain. Orang itu
mungkin akan menutupi kekurangannya itu dengan bersandar pada kemampuan
intelektualnya dan akan mengandalkan posisi formalnya. Kecerdasan ini tidak secara langsung
diajarkan di dunia pendidikan. Kita belajar EQ dari lingkungan sosial. Ketika
seseorang punya kemampuan IQ yang luar biasa akan tetapi tidak mempunyai EQ
yang baik, hal ini akan menghambat pertumbuhan dan kesuksesannya. EQ melatih
kita bagaimana kita berhubungan sosial dengan manusia lain. Melatih bagaimana
kita berEMOSI yang benar. Melatih bagaimana kita merespon hal-hal diluar
kendali kita dengan bijak. Melatih bagaimana kita bisa mengalah untuk
mendapatkan sebuah kemenangan.
4. Kecerdasan Spriritual (Spiritual Quotient – SQ)
Sebagaimana
EQ, maka SQ juga merupakan arus utama dalam kajian dan diskusi folosofis dan
psikologis. Kecerdasan spiritual merupakan pusat dan paling mendasar di antara
kecerdasan lainnya, karena dia menjadi sumber bimbingan atau pengarahan bagi
tiga kecerdasan lainnya. Kecerdasan spiritual mewakili kerinduan kita akan
makna dan hubungan dengan yang tak terbatas. Kecerdasan Spiritual juga membantu
kita untuk mencerna dan memahami prinsip-prinsip sejati yang merupakan bagian
dari nurani kita, yang dapat dilambangkan sebagai kompas. Kompas merupakan
gambaran fisik yang bagus sekali bagi prinsip, karena dia selalu menunjuk ke
arah utara.Kecerdasan Spiritual merupakan tingkat yang paling tinggi. SQ
merupakan bentuk kecerdasan yang menghubungkan manusia dengan Tuhannya. SQ
melatih bagaimana mengarahkan semua kemampuan kita untuk melayani Tuhan, untuk
mendayagunakan segala potensi sesuai dengan kehendakNya. Seseorang yang
memiliki IQ & EQ yang baik tetapi tidak mempunyai SQ yang baik bagaikan
sebuah pedang yang sangat tajam yang dipegang oleh penjahat begitupun
sebaliknya.
1. Kecerdasan Linguistik : Word Smart
Adalah kecerdasan menggunakan kata-kata secara
efektif. Kecerdasan ini sangat berguna bagi para penulis, aktor, pelawak,
selebriti, radio dan para pembicara hebat. Kecerdasan juga membantu kesuksesan
kariernya di bidang pemasaran dan politik.
Coba anda periksa kepribadian di bawah ini, mana
yang merupakan kepribadian anda:
- Suka menulis kreatif di rumah.
- Senang menulis kisah khayal, lelucon dan
cerpen.
- Menikmati membaca buku di waktu senggang.
- Menyukai pantun, puisi dan permainan kata.
- Suka mengisi teka-teki silang atau bermain
scrable.
2. Kecerdasan Logis- Matematis : Number Smart
Kecerdasan yang satu ini adalah ketrampilan
mengolah angka dan kemahiran menggunakan logika dan akal sehat. Ini adalah
kecerdasan yang digunakan ilmuwan untuk membuat hipotesa dan dengan tekun
mengujinya dengan eksperimen. Ini juga kecerdasan yang digunakan oleh Akuntan
pajak, pemrogaman komputer dan ahli matematika.
Coba periksa ketrampilan yang ada pada anda saat
ini:
- Menghitung problem aritmatika dengan cepat di
luar kepala.
- Menikmati menggunakan bahasa komputer atau
progam software logika.
- Ahli bermain catur, dan permainan strategi
lainnya.
- Menjelaskan masalah secara logis.
-Merancang Eksperimen.
-Suka bermain teka-teki logika.
- Mudah memahami sebab-akibat.
- Menikmati pelajaran matematika dan IPA serta
mendapatkan prestasi yang bagus.
Kemampuan logis yang manakah yang saya miliki ??
Kemampuan logis yang manakah yang saya miliki ??
3. Kecerdasan Spasial : Picture Smart
Ini adalah kecerdasan gambar dan bervisualisasi.
Kecerdasan ini melibatkan kemampuan untuk menvisualisasikan gambar di dalam
kepala seseorang atau menciptakannya dalam bentuk 2 atau 3 dimensi. Seniman
atau pemahat serta pelukis memiliki kecerdasan ini dalam tingkat tinggi.
Coba periksa ketrampilan yang menurut anda ada
pada diri anda:
- Menonjol dalam kelas seni kelas.
- Mudah membaca peta, grafik dan diagram.
- Menggambar sosok orang atau benda persis
aslinya.
- Mencoret-coret diatas kertas.- Lebih mudah
memahami lewat gambar daripada lewat kata-kata ketika sedang membaca.
4. Kecerdasan Kinestetik- Jasmani : Body Smart
Kecerdasan jasmani adalah kecerdasan seluruh
tubuh (atlet, penari, seniman, pantomim aktor) dan juga kecerdasan tangan
(montir, penjahit, tukang kay, ahli bedah)
Coba anda piilih ketrampilan yang ada pada diri
anda:
- Bergerak-gerak ketika sedang duduk.
- Bergerak-gerak ketika sedang duduk.
- Terlibat dalam kegiatan fisik seperti renang,
bersepeda, hiking atau bermain skate board.
- Perlu menyentuh sesuatu yang ingin dipelajari.
- Menikmati melompat, gulat dan lari.
- Memperlihatkan kerampilan dalam kerajinan
tangan seperti kayu, menjahit, mengukir.
- Menikmati bekerja dengan tanah liat, melukis dengan jari, atau kegiatan “kotor” lainnya.
- Menikmati bekerja dengan tanah liat, melukis dengan jari, atau kegiatan “kotor” lainnya.
- Suka membongkar sebuah benda kemudian
menyusunnya lagi.
5. Kecerdasan Musikal: Music Smart
Kecerdasan musical melibatkan kemampuan
menyanyikan sebuah lagu, mengingat melodi musik, mempunyai kepekaan irama atau
sekedar menikmati musik. Dalam bentuknya yang lebih canggih, kecerdasan ini
mencakup para diva dan virtuoso piano di dunia seni dan budaya. Bakat musik adalah sesuatu bakat
yang selam ini dibiarkan atau ditelantarkan di sekolah. Jikalau anda memiliki
bakat ini maka ada baiknya mengembangkan di luar lingkungan sekolah.
6. Kecerdasan Antar Pribadi: People Smart
Kecedasan ini melibatkan kemampuan untuk memahami
dan bekerj untuk orang lain. Kecerdasan ini melibatkan banyak hal, mulai dari
kemampuan berempati, kemampuan memimpin, dan kemampuan mengorganisir orang
lain.
7. Kecerdasan Intra Pribadi: Self Smart
Kecerdasan ini melibatkan kemampuan untuk
memahami diri sendiri, kecerdasan untuk mengetahui siapa sebenarnya diri kita
sendiri. Kecerdasan ini sangat penting bagi para wira usahawan dan individu
lain yang harus memiliki persyaratan disiplin diri, keyakinan, dan pengetahuan
diri untuk mengetahui bidang atau bisnis baru.
8. Kecerdasan Naturalis: Nature Smart
Kecerdasan naturalis melibatkan kemampuan untuk mengenal
bentuk-bentuk alam di sekitar kita: Bunga, burung, pohon, hewan serta flora dan
fauna lainnya. Kecerdasan ini dibutuhkan di banyak profesi seperti ahli biologi,
penjaga hutan, dokter, hewan dan holtikulturalis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar