C. Hubungan Alam dengan Proses Belajar Mengajar
Pendidikan
adalah adalah suatu aktivitas untuk mengembangkan seluruh aspek
kepribadian manusia yang berjalan seumur hidup. Dalam pendidikan
terjadi proses belajar mengajar dari pendidik kepada anak didik.
Dalam
proses belajar mengajar, diperlukan keterampilan guru baik dalam
mengajukan pertanyaan kepada siswa maupun dalam mengundang siswa untuk
bertanya. Agar siswa menjadi pemikir yang baik, kita harus memberikan
sesuatu untuk difikirkan.
Melalui
alam kita dapat belajar banyak terutama dalam proses belajar mengajar
yaitu dengan mengenalkan alam kepada anak didik, Seperti kegiatan
belajar yang di lakukan di luar sekolah. Tujuan dari kegiatan tersebut
agar anak didik dapat lebih mencintai alam dan mampu melestarikannya.
Dari
alam juga banyak ditemukannya penemuan-penemuan baru hasil karya
pemikir-pemikir unggul yang berani membayangkan hal-hal yang inofatif,
yang pada zamannya tidak seorangpun berfikir ke arah itu, terutama dalam
bidang sains.[7]
D. Hubungan Alam dengan Sarana dan Prasarana Pendidikan
Sarana
dan prasarana pendidikan adalah segala sesuatu (alat/barang) yang
memfasilitasi (memberikan kemudahan) dalam menyelenggarakan pendidikan.
Untuk itu dengan adanya fenomena alam banyak sekali melahirkan
ilmu-ilmu yang berkaitan dengan fenomena alam dalam bidang sains
diantaranya ilmu fisika, yang mempelajari substansi-substansi elementer
yang dapat diserap oleh indra, yaitu mineral, tumbuhan, hewan,
benda-benda langit (angkasa), dan gerak-gerak alami.
Adapun
metode yang digunakan untuk memahami fenomena alam sebagai jenis ayat
Allah SWT yang lain sangat berbeda dan bisa beragam sesuai dengan jenis
fenomena yang dikaji. Untuk fenomena alam fisik, misalnya mereka
mengembangkan metode observasi atau eksperimen (tajribi), yakni
melakukan pengamatan indrawi terhadap objek-objek fisik dan
percobaan-percobaan ilmiah terhadap mereka baik diarena terbuka maupun
dilaboratorium-laboratorium tertutup.
Pengamatan
(observasi) inderawi ini bisa dilakukan secara langsung tanpa alat
bantu, tetapi kadang perlu alat bantu seperti teleskop untuk melihat
benda-benda langit yang jauh seperti benda-benda di angkasa (bintang,
planet, galaksi, supernova, dan lain-lain). Kaca pembesar atau
mikroskop untuk melihat benda-benda yang teramat kecil, seperti kuman,
jamur, bakteri, sel, dan lain-lain. Dan elektroskop untuk pengamatan
terhadap atom dan bagian-bagiannya.
Jadi,
dengan bantuan alat seperti itu maka pengamatan inderawi (terutama
mata) kita terhadap objek-objek tersebut diatas akan mengalami
penyempurnaan yang berarti (walau kadang menimbulkan teka-teki baru
yang semakin menantang). Dan dengan adanya kajian tentang fenomena alam
sekolah atau lembaga pendidikan diharapkan mampu memberikan sarana dan
prasarana pendidikan yang dapat menunjang terciptanya proses belajar
mengajar yang baik. Yaitu dengan memfasilitasi sekolah dengan
laboratorium, mikroskop, teleskop, elektroskop, dan sebagainya.[8]
Sedangkan
Para ilmuan dewasa ini, baik ahli sejarah atau filsafat sains
mengakui, bahwa sejumlah gejala yang dipilih untuk dikaji oleh ilmuan
adalah alam materi. Ilmu pengetahuan kealaman ini, menurut A.
Mattulada, yang utama menghasilkan peralatan-peralatan kehidupan manusia
yang disebut teknologi.[9]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar