Sabtu, 19 Desember 2015

Hubungan Alam dengan Proses Belajar Mengajar, Sarana dan Prasarana Pendidikan

 C.  Hubungan Alam dengan Proses Belajar Mengajar
Pendidikan adalah adalah suatu aktivitas untuk mengembangkan seluruh aspek kepribadian manusia yang berjalan seumur hidup. Dalam pendidikan terjadi proses belajar mengajar dari pendidik kepada anak didik.
Dalam proses belajar mengajar, diperlukan keterampilan guru baik dalam mengajukan pertanyaan kepada siswa maupun dalam mengundang siswa untuk bertanya. Agar siswa menjadi pemikir yang baik, kita harus memberikan sesuatu untuk difikirkan.
Melalui alam kita dapat belajar banyak terutama dalam proses belajar mengajar yaitu dengan mengenalkan alam kepada anak didik, Seperti kegiatan belajar yang di lakukan di luar sekolah. Tujuan dari kegiatan tersebut agar anak didik dapat lebih mencintai alam dan mampu melestarikannya.
Dari alam juga banyak ditemukannya penemuan-penemuan baru hasil karya pemikir-pemikir unggul yang berani membayangkan hal-hal yang inofatif, yang pada zamannya tidak seorangpun berfikir ke arah itu, terutama dalam bidang sains.[7] 

D.  Hubungan Alam dengan Sarana dan Prasarana Pendidikan
Sarana dan prasarana pendidikan adalah segala sesuatu (alat/barang) yang memfasilitasi (memberikan kemudahan) dalam menyelenggarakan pendidikan. Untuk itu dengan adanya fenomena alam banyak sekali melahirkan ilmu-ilmu yang berkaitan dengan fenomena alam dalam bidang sains diantaranya ilmu fisika, yang mempelajari substansi-substansi elementer yang dapat diserap oleh indra, yaitu mineral, tumbuhan, hewan, benda-benda langit (angkasa), dan gerak-gerak alami.
Adapun metode yang digunakan untuk memahami fenomena alam sebagai jenis ayat Allah SWT yang lain sangat berbeda dan bisa beragam sesuai dengan jenis fenomena yang dikaji. Untuk fenomena alam fisik, misalnya mereka mengembangkan metode observasi atau eksperimen (tajribi), yakni melakukan pengamatan indrawi terhadap objek-objek fisik dan percobaan-percobaan ilmiah terhadap mereka baik diarena terbuka maupun dilaboratorium-laboratorium tertutup.
Pengamatan (observasi) inderawi ini bisa dilakukan secara langsung tanpa alat bantu, tetapi kadang perlu alat bantu seperti teleskop untuk melihat benda-benda langit yang jauh seperti benda-benda di angkasa (bintang, planet, galaksi, supernova, dan lain-lain). Kaca pembesar atau mikroskop untuk melihat benda-benda yang teramat kecil, seperti kuman, jamur, bakteri, sel, dan lain-lain. Dan elektroskop untuk pengamatan terhadap atom dan bagian-bagiannya.
Jadi, dengan bantuan alat seperti itu maka pengamatan inderawi (terutama mata) kita terhadap objek-objek tersebut diatas akan mengalami penyempurnaan yang berarti (walau kadang menimbulkan teka-teki baru yang semakin menantang). Dan dengan adanya kajian tentang fenomena alam sekolah atau lembaga pendidikan diharapkan mampu memberikan sarana dan prasarana pendidikan yang dapat menunjang terciptanya proses belajar mengajar yang baik. Yaitu dengan memfasilitasi sekolah dengan laboratorium, mikroskop, teleskop, elektroskop, dan sebagainya.[8]
Sedangkan Para ilmuan dewasa ini, baik ahli sejarah atau filsafat sains mengakui, bahwa sejumlah gejala yang dipilih untuk dikaji oleh ilmuan adalah alam materi. Ilmu pengetahuan kealaman ini, menurut A. Mattulada, yang utama menghasilkan peralatan-peralatan kehidupan manusia yang disebut teknologi.[9] 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar