Sabtu, 19 Desember 2015

Hakikat alam menurut pandangan Filosof-filosof Islam

Hakikat alam menurut pandangan Filosof-filosof Islam:
  1. Menurut Al-Kindi (796-873).
Alam ini diciptakan dan penciptanya adalah Allah. Segala yang terjadi dalam alam mempunyai hubungan sebab dan musabab. Sebab mempunyai efek kepada musabab, rentetan sebab-musabab ini berakhir kepada sebab pertama yaitu Allah pencipta alam.

2. Menurut Al-Farabi (872-950).
Alam bersifat mumkin wujudnya dan oleh karena itu berhajat pada suatu zat yang bersifat wajib wujudnya untuk merubah kemungkinan wujudnya kepada wujud hakiki, yaitu sebagai sebab bagi terciptanya wujud yang mungkin itu. Rentetan sebab-musabab tidak boleh mempunyai kesudahan dan oleh karena itu harus ada sesuatu zat yang wujudnya bersifat wajib dan tidak berhajat lagi pada sebab diatas. Allah maha sempurna, berdiri sendiri, ada semenjak zaman azali, tidak berubah dari satu hal ke hal lain.[5]

3. Menurut Ibnu Sina (980-1037).
Ibnu Sina membagi wujud kedalam tiga macam: wujud mustahil (mumtani'), wujud mungkin (mumkin), dan wujud mesti (wajib). Tiap yang ada harus mempunyai esensi (mahiah) disamping wujud. Diantara wujud dan mahiah, wujudlah yang lebih penting, karena wujudlah yang membuat mahiah menjadi ada dalam kenyataan. Mahiah hanya terdapat dalam pikiran atau akal sedang wujud terdapat dalam alam nyata, diluar pikiran atau akal. Mumtani adalah mahiah yang tidak bisa mempunyai wujud dalam alam nyata seperti adanya kosmos lain disamping kosmos kita ini. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar