Hakikat alam menurut pandangan Filosof-filosof Islam:
- Menurut Al-Kindi (796-873).
Alam
ini diciptakan dan penciptanya adalah Allah. Segala yang terjadi dalam
alam mempunyai hubungan sebab dan musabab. Sebab mempunyai efek kepada
musabab, rentetan sebab-musabab ini berakhir kepada sebab pertama
yaitu Allah pencipta alam.
2. Menurut Al-Farabi (872-950).
Alam
bersifat mumkin wujudnya dan oleh karena itu berhajat pada suatu zat
yang bersifat wajib wujudnya untuk merubah kemungkinan wujudnya kepada
wujud hakiki, yaitu sebagai sebab bagi terciptanya wujud yang mungkin
itu. Rentetan sebab-musabab tidak boleh mempunyai kesudahan dan oleh
karena itu harus ada sesuatu zat yang wujudnya bersifat wajib dan tidak
berhajat lagi pada sebab diatas. Allah maha sempurna, berdiri sendiri,
ada semenjak zaman azali, tidak berubah dari satu hal ke hal lain.[5]
3. Menurut Ibnu Sina (980-1037).
Ibnu
Sina membagi wujud kedalam tiga macam: wujud mustahil (mumtani'),
wujud mungkin (mumkin), dan wujud mesti (wajib). Tiap yang ada harus
mempunyai esensi (mahiah) disamping wujud. Diantara wujud dan mahiah,
wujudlah yang lebih penting, karena wujudlah yang membuat mahiah
menjadi ada dalam kenyataan. Mahiah hanya terdapat dalam pikiran atau
akal sedang wujud terdapat dalam alam nyata, diluar pikiran atau akal.
Mumtani adalah mahiah yang tidak bisa mempunyai wujud dalam alam nyata
seperti adanya kosmos lain disamping kosmos kita ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar