FILSAFAT PENDIDIKAN
“ Peran Logika
Dalam Filsafat”
Nama Kelompok : Hilma Nia
Inna Aulia Khasanah
Rima Khoirunnisa
Kelas : III A
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
SULTAN AGENG TIRTAYASA
2015
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah kita panjatkan
kehadirat allah swt yang Maha Esa,karena atas segala limpaha rahmat yang
dianugrahkan kepada kita sekalian sehingga dengan nikmat tersebut tugas ini
dapat terselesaikan tepat pada waktunya meskipun sangat sederhana.
Selanjutnya sholawat dan salam
semoga selalu tercurahkan kehadirat junjungan alam Nabi besar Muhammad
SAW.kepada keluarga dan sahabat beliau sampai akhir nanti.
Kami menyadari bahwa tugas ini
sangat jauh dari kesempurnaan oleh karena itu kami sangat mengharap kritik dan
saran guna kesempurnaan dari tugas kami ini. Semoga tugas ini dapat bermanfaat
bagi diri kami khususnya ,teman-teman mahasiswa - mahasiswi pada umumnya.
Akhirnya kepada Allah SWT jualah
tempat kita kembali dan yang dapat memberikan balasan yang setimpal dan semoga
kerja keras kita ini senantiasa diterima di sisi Allah SWT serta mendapat
syapaat dari padaNya amin yarobbal alamin.
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Logika merupakan suatu percobaan
pada pertanyaan – pertanyaan. Apakah yang dimaksud dengan pendapat yang benar?.
Apakah metode yang digunakan untuk meneliti kekeliruan pendapat?
Popkrin dan Stroll menguraikan lebih
dahulu perbedaan – perbedaan antara etika metafisika lalu masuk logika sebagai bagian
dari pada filsafat. Bila seorang memikirkan persoalan tingkah laku, maka ia
akan masuk filsafat dalam bidang fisika, tetapi jika memperhatikan tentang cara
berpikir itu sendiri maka yang dimasukinya adalah dunia filsafat dalam bidang
logika.
Memperhatikan pendapat tersebut
popkin dan stroll berkesimpulan bahwa logika merupakan salah satu cabang
filsafat yang renting, semua atau cabang filsafat yang tak dapat lepas dari
pada penggunaan pikiran atau cara berpikir : apakah pikiran itu benar atau
keliruakan tergantung pada azaz – azaz logika. Disitulah letak
logis diperlukan sebagai dasar penggunaan pikiran.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimanakah peran logika dalam filsafat?
2. Apa perbedaan antara logika deduktif dan logika induktip?
3. Apa yang dimaksud dengan penalaran?
BAB II
PEMBAHASAN
Logika adalah sarana untuk berpikir sistematis, valid dan dapat dipertanggungjawabkan
karena itu , berpikir logis adalah berpikir sesuai dengan aturan-aturan berpikir,
seperti setengah tidak boleh lebih besar daripada satu.
1.
Aturan cara
berpikir yang benar
Kondisi adalah hal-hal yang harus ada supaya sesuatu dapat terwujud,
dapat terlaksana. Untuk berpikir baik , benar,logis dialektis, juga dibutuhkan
kondisi-kondisi tertentu :
a.
Mencintai
kebenaran
Sikap ini sangat pundamental untuk berpikir yang baik, sebab sikap
ini senatiasa menggerakkan si pemikir untuk mencari,mengusut, meningkatkan mutu
berpikir dan penalarannya. Menggerakkan si pemikir untuk senantiasa mewaspadai
ruh – ruh yang akan menyelewengkannya dari yang benar. Minsalnya
menyederhanakan kenyataan,menyempitkan cakrawala/ perspektif, berpikir
terkotak-kotak,memutlakkan titik berdiri atau suatu profil dan sebagainya.
b.
Ketahuilah
dengan sadar apa yang sedang anda kerjakan
Kegiatan yang sedang dikerjakan adalah kegiatan berpikir. Seluruh
aktivitas intlek kita adalah suatu usaha terus menerus mengerjakan kebenaran
yang diselingi dengan diperolehnya pengetahuan tentang kebenaran tetapi
bersifat parsial.
c.
Ketahuilah
dengan sadar apa yang sedang anda katakan
Pikiran diungkapkan kedalam kata-kata.kecermatan pikiran terungkap
kedalam kecermatan kata-kata,karenanya kecermatan ungkapan pikiran kedalam kata
merupakan sesuatu yang tidak boleh ditawar lagi.
d.
Buatlah
distingsi (pembeda) dan pembagian(klasifikasi) yang semestinya Jika ada dua hal
yang tidak memiliki bentuk yang sama , hal itu jelas berbeda .tetapi banyak
kejadian di mana dua hal atau lebih menpunyai bentuk sama,namun tidak identik. Disinilah
perlunya membuat distingsi, suatu berbedaan.
e.
Cintailah
difinisi yang tepat
Penggunaan bahasa sebagai ungkapan sesuatu kemungkinan tidak
ditangkap sebagaimana yang di ungkapkan atau yang dimaksud. Karenanya jangan
segan membuat definisi. Difinisi harus diburu hingga tertangkap .Definisi
adalah pembatasan yakni membuat jelas batas-batas sesuatu.
f.
Ketahuilah
dengan sadar mengapa anda menyimpulkan begini atau begitu Ketahuilah mengapa
anda berkata begini atau begitu. Anda harus bisa dan biasa melihat asumsi –
asumsi.imflikasi-imflikasi,dan dan konsekkuensi-konsekuensi dari suatu penuturan.
Pernyatan atau kesimpulan yang dibuat.
g.
Hindarilah
kesalahan kesalahan dengan segala usaha dan tenaga,serta sangguplah mengenali
jenis,macam dan nama kesalahan, demikian juga mengenali sebab-sebab kesalahan
pemikiran(penalaran).
Menurut irving yang dimaksud dengan
logika ialah suatu studi sistematis mengenai metode dan dasar-dasar yang
digunakan untuk memberi perbedaan antara pendapat yang benar dengan pendapat
yang keliru. Logisian melakukan penelitian mengenai hubungan nyata yang terjadi
antara premis dan konklus di dalam suatu argumentasi jalan dengan premis atau
tercantum di dalam premis maka pendapat adalah benar.
Bila suatu premis dianggap benar, tidak
meragukan dan bersifat demonstratip sebagai dasar konklusi yang benar, pendapat
demikian disebut logika deduktif. Logika deduktif erat kaitannya dengan
penarikan kesimpulan dari kasus-kasus individual nyata menjadi kesimpulan yang
bersifat umum.
Menurut popkrin dan stroll, logika
deduktif adalah hubungan dengan usaha untuk menetapkan suatu pendapat yang
tidak diragukan..minsalnya: pada dasarnya semua manusia akan mati, maka kita
sebagai manusiapun akan mati juga dan kebalikan dari deduktif adalah logika
induktif. Logika induktif adalah suatu kesimpulan yang diambil dari hal-hal
yang khusus dan diarahkan pada masalah yang umum, minsalnya ; saya pasti akan
mati sebab semua manusia harus mati.
Dalam hubungan itu popkrin dan
stroll menjelaskan dengan menggunakan contoh sebagai berikut.
1. Semua orang amerika adalah manusia
2. Semua manusia harus mati
Metode yang digunakan pada contoh diatas disebut pendapat deduktif,
mungkin ada yang meragukan kebenarannya itu ”semua manusia harus mati” maka
untuk membenarkan kalimat “semua orang amerika harus mati, untuk
menentukan kebenarannya harus menggunakan jalan lain yaitu .
1. semua orang amerika yang lahir pada tahun 1830 telah mati
2. Orang-orang amerika akan mati.
Kebenaran kalimat (1) dan (2) merupakan suatu kemungkinan, bahwa
kalimat tersebut benar atau keliru, penalaran seperti ini memungkinkan disusunnya
pengetahuan secara sistematis yang mengarah pada pernyataan-pernyataan yang
makin lama makin bersifat fundamental.
Penalaran deduktif adalah kegiatan
berpikir yang sebaliknya penalaran induktif . penarikan kesimpulan secara
deduktif biasanya mempergunakan pola berfikir yang dinamakan silogisme.
Silogisme disusun dari dua buah pernyataan dan sebuah kesimpulan, minsalnya :
1. semua mahluk mempunyai mata ( premis 1 )
2. si pulan adalah seorang mahluk ( premis 2 )
3. jadi si pulan mempunyai mata ( premis 3 )
Kesimpulan yang diambil bahwa si
pulan mempunyai mata adalah sah, sebab kesimpulan ditarik secara logis dari
kedua premis yang mendukung, ketetapan penarikan kesimpulan tergantung dari 3
hal yaitu, kebenaran premis mayor, dan premis minor serta keabsahan pengambilan
kesimpulan. Sekiranya salah satu unsur tersebut persyaratan tidak memenuhi maka
kesimpulan yang ditarik akan salah maka logika induktif tidak ada.
Induksi merupakan cara berpikir dimana ditarik suatu kesimpulan
yang bersifat umum dari dari berbagai kasus yang bersifat individual. Penalaran
secara induktif dimulai dengan mengemukakan pernyataan pernyataan yang
mempunyai ruang yang khas dan terbatas dalam menyusun argumentasi yang diakhiri
dengan pernyataan yang bersifat umum. Umpamanya kita mempunyai pakta bahwa
kambing, gajah mempunyai mata, demikian jiga dengan singa,kucing dan binatang
lainya.dari pernyataan –pernyataan ini kita dapat menarik kesimpulan yang
sifatnya umum yaitu semua binatang mempunyai mata.
Menurut popklin dan stroll, memiliki suatu hal yang sangat rentang
dalam hubungan dengan ilmu pengetahuan. Bila kita berpaling dari didalam isi
buku klauser dan kunez didalam bukunya philosofhy the study of alternative
beliefs .maka dalam menjawab pertanyaan” what is logika? Sebagai berikut:
logika adalah suatu study mengenai kebenaran atau kekeliruan suatu pendapat
dalam hubungan kebenaran dan kekeliruan pendapat yang lain. Oleh karena itu
penalaran adalah suatu proses berfikir yang membuahkan pengetahuan.
Agar pengetahuan yang dihasilkan penalaran itu mempunyai dasar
kebenaran, maka proses berfikir itu harus dilakukan suatu cara tertentu.
PENUTUP
KESIMPULAN
Dari hasil pembahasan yang di atas
dan berdasarkan dari berbagai macam nara sumber sehingga dapat ditarik
kesimpulan bahwa logika adalah merupakan peran akal yang memanfaatkan kebebasan
yang dimilikinya menganggap sebagai kebenaran bahwa segala sesuatu yang ada
paling kurang diragukan pun berarti tidak,mengakui bahwa bagaimanapun juga
ditinjau secara mutlak, mustahil bawa ini merupakan peristiwa terpenting ,
karena secara demikian dapatlah dengan mudah ditarik perbedaan antara halhal yang
termasuk akal .
Untuk memperoleh kepastian bahwa
segala sesuatu yang kita pahami secara terang dan tegas memang benar menurut
cara berpikir katik.
Logika ada dua (2) macam :
1 . logika deduktip
Logika yang membicarakan cara – cara untuk menyampaikan kesimpulan
lebih dahulu diajukan pernyataanernyataan mengenai semua atau sejumlah ini
diantara satu kelompok barang .
2 . logika Induktif
Logika yang membantu kita dalam menarik kesimpulan dari hal yang
bersifat umum menjadi khusus yang bersifat individualis ( khusus ) dan Terdapat
dua penalaran yaitu penalaran deduktif dan induktif
a. Penalaran deduktif adalah
silogisme adalah suatu argumentasi yang terdiri dari dua buah
premis dan dari premis itu ditarik kesimpulan.
b. Penalaran induktif
Minsalnya: saya pasti akan mati sebab semua manusia harus mati.
DAFTAR PUSTAKA
Bawengan,G.W. 1997.Sebuah
Studi Tentang Filsafat. PT.Prada Paramita: Jakarta.
S.Seria Sumantri,Jujun,2001.Filsafat
Ilmu.Pustaka Sinar Harapan: Jakarta.
Bactiar Amsal.2004. Filsafat
Ilmu.PT.Raja Grapindo Persada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar