Sabtu, 19 Desember 2015

Model Pembelajaran Course Review Horay (CRH)



Model Pembelajaran Course Review Horay (CRH)
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah strategi pembelajaran matematika



Disusun Oleh:
Baedotun Nupus Atulkhariyah
NIM : 2225140953


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2015


PEMBAHASAN
1.      Pengertian Model Pembelajaran Course Review Horay
            Menurut Dwitantra (2010) model pembelajaran Course Review Horay adalah Suatu metode pembelajaran dengan pengujian pemahaman menggunakan kotak yang diisi dengan nomor untuk menuliskan jawabannya, yang paling dulu mendapatkan tanda benar langsung berteriak horay. Sedangkan menurut Imran (dalam Nur Malechah, 2011) Model pembelajaran Course Review Horey merupakan suatu model pembelajaran dengan pengujian pemahaman menggunakan kotak yang diisi dengan nomor untuk menuliskan jawabannya, yang paling dulu mendapatkan tanda benar vertikal atau horisontal, atau diagonal langsung berteriak horey. Berbekal dari pengertian para ahli diatas bahwa model pembelajaran Course Review Horay (CRH) adalah suatu model atau disain pembelajaran untuk menguji pemahaman siswa dengan menggunakan strategi games yang mana jika siswa mampu menjawab benar maka siswa akan berteriak ''horey''.
            Model Course Review Horay (CRH) juga merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif yang bersifat menyenangkan dan meningkatkan kemampuan siswa dalam berkompetisi secara positif dalam pembelajaran, selain itu juga dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa, serta membantu siswa untuk mengingat konsep yang dipelajari secara mudah. Model pembelajaran CRH ini juga merupakan suatau model pembelajaran yang dapat digunakan guru untuk mengubah suasana pembelajaran di dalam kelas dengan lebih menyenangkan, sehingga siswa merasa lebih tertarik. Karena dalam model pembelajarn CRH ini, apabila siswa dapat menjawab secara benar maka siswa tersebut diwajibkan meneriakan kata “hore” ataupun yel-yel yang disukai dan telah disepakati oleh kelompok maupun individu siswa itu sendiri.
            Model pembelajaran CRH juga merupakan suatu model pembelajaran dengan pengujian pemahaman siswa menggunakan soal dimana jawaban soal dituliskan pada kartu atau kotak yang telah dilengkapi nomor dan untuk siswa atau kelompok yang mendapatkan jawaban atau tanda dari jawaban yang benar terlebih dahulu harus berteriak ‘horay’ atau menyanyikan yel-yel kelompoknya.
            Dalam aplikasinya metode pembelajaran Course Review Horay (CRH) tidak hanya menginginkan siswa untuk belajar keterampilan dan isi akademik. Course Review Horay sebagai salah satu proses learning to know, learning to do, learning to be and learning to live together untuk mendorong terciptanya kebermaknaan belajar bagi peserta didik (Suprijono, 2010).
            Melalui Pembelajaran Course Review Horay diharapkan dapat melatih siswa dalam menyelesaikan masalah dengan pembentukkan kelompok kecil (Natalia Ernawati : 2009).
2.      Tujuan Pembelajaran model Course review Horay (CRH) :
1.      Meningkatkan kinerja siswa dalammenyelesaikan tugas akademik;
2.      Siswa dapat belajar dengan  aktif;
3.      Agar siswa dapat menerima teman-temannya yang mempunyai berbagai macam perbedaan latar belakang dan perbedaan cara pandang penyelesaian masalah;
4.      Mengetahui langkah-langkah yang akan digunakan guru ketika menggunakan model pembelajaran Course Review Horay(CRH);
3.      Prinsip Model Pembelajaran Course Review Horay (CRH)
            Dalam proses belajar mengajar, kegiatan siswa menjadi pusat perhatian guru. Untuk itu agar kegiatan pengajaran dapat merangsang siswa untuk aktif dan kreatif belajar tentu saja diperlukan lingkungan belajar yang kondusif. Salah satu upaya kearah itu adalah dengan cara memperhatikan beberapa prinsip penggunaan variasi dalam mengajar. Prinsip-prinsip tersebut adalah :
1.      Model pembelajaran CRH sebaiknya digunakan dengan suatu tujuan tertentu yang relevan dengan tujuan yang akan dicapai, sehingga pembelajaran akan sejalan dengan perencanaan awal pembelajaran;
2.      Direncanakan secara baik dan eksplisit dicantumkan dalam rencana pelajaran. Jadi penggunaan model pembelajaran CRH ini harus benar-benar berstruktur dan direncanakan. Karena dalam menggunakan model pembelajaran CRH ini memerlukan keluwesan, spontan sesuai dengan umpan balik yang diterima dari siswa. Umpan balik ini ada dua yaitu :
a.  Umpan balik tingkah laku yang menyangkut perhatian dan keterlibatan siswa.
b. Umpan balik informasi tentang pengetahuan dan pelajaran.

4.       Kekurangan dan Kelebihan Course Review Horay (CRH)
            Dalam setiap model pembelajaran pasti memiliki kelemahan ataupun kelebihannya masing-masing.

4.1   Kelebihan model pembelajaran Course Review Horay (CRH)
Ø  Pembelajaran lebih menarik;
Artinya, dengan menggunakan model pembelajaran CRH siswa akan lebih bersemangat dalam menerima materi yang akan disampaikan oleh guru karena banyak diselingi dengan games ataupun simulasi lainnya.  
Ø  Mendorong siswa untuk dapat terjun kedalam situasi pembelajaran;
Artinya, siswa diajak ikut serta dalam melakukan suatu games atau simulasi yang diberikan guru kepada peserta didiknya yang berkaitan dengan materi yang akan disampaikan guru.
Ø  Pembelajaran tidak monoton karena diselingi dengan hiburan atau game, dengan begitu siswa tidak akan merasakan jenuh yang bisa menjadikannya tidak berkonsentrasi terhadap apa yang dijelaskan oleh guru.
Ø  Siswa lebih semangat belajar karena suasana belajar lebih menyenangkan;
Artinya, kebanyakan dari siswa mudah merasakan jenuh apabila metode yang digunakan oleh guru adalah metode ceramah. Oleh karena itu, dengan menggunakan model pembelajaran course review horay (CRH) mampu membangkitkan semangat belajar terutama anak Sekolah Dasar yang notabene masih ingin bermain-main.
Ø  Adanya komunikasi dua arah;
    Artinya, siswa dengan guru akan mampu berkomunikasi dengan baik, dapat melatih siswa agar dapat berbicara secara kritis, kreatif dan inofatif. Sehingga tidak akan menutup kemungkinan bahwa akan semakin banyak terjadi interaksi diantara guru dan siswa.

4.2   Kekurangan model pembelajaran Course Review Horay (CRH)
Ø  Siswa aktif dan siswa yang tidak aktif nilai disamakan;
Artinya, guru hanya akan menilai kelompok yang banyak mengatakan horey. Oleh karena itu, nilai yang diberikan guru dalam satu kelompok tersebut sama tanpa bisa membedakan mana siswa yang aktif dan yang tidak aktif.
Ø  Adanya peluang untuk berlaku curang.
Artinya, guru tidak akan dapat mengontrol siswanya dengan baik apakah ia menyontek ataupun tidak. Guru akan memperhatiakan per-kelompok yang menjawab horey, sehingga peluang adanya kecurangan sangat besar

5.      Langkah-langkah model pembelajaran Course Review Horay (CRH)
            Adapun langkah-langkah yang harus ditempuh oleh guru dalam menggunakan model pembelajaran course review horay adalah sebagai berikut:
1.      Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.
2.      Guru menyajikan atau mendemonstrasikan materi aritmatika sederhanadengan tanya jawab;
3.      Guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok kecil 4-5 orang dalam satu kelompok.
4.      Untuk menguji pemahaman, siswa disuruh membuat kartu atau kotak sesuai dengan kebutuhan dan diisi dengan nomor yang ditentukan guru.
5.      Guru membaca soal secara acak dan siswa menuliskan jawabannya didalam kartu atau kotak yang nomornya disebutkan guru.
6.      Setelah pembacaan soal dan jawaban siswa telah ditulis didalam kartu atau kotak, guru dan siswa mendiskusikan soal yang telah diberikan tadi.
7.      Bagi yang benar,siswa memberi bintang dan lansung berteriak horay atau menyanyikan yel-yelnya.
8.      Nilai siswa dihitung dari jawaban yang benar dan yang banyak berteriak horay
9.      Guru memberikan reward pada yang memperoleh nilai tinggi atau yang banyak memperoleh horay.
10.  Penutup

6.      Hakikat Pembelajaran CRH pada Bidang Studi Matematika
Pendekatan Course Review Horay dalam pembelajaran matematika, berusaha untuk menguji sampai dimana pemahaman yang dimiliki oleh siswa. Selanjutnya guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok kecil yang berkompetisi untuk
mendapatkan poin sebanyak-banyaknya dengan menjawab benar pertanyaan dari
guru yang dibacakan secara acak. Dengan demikian siswa mampu berfikir lebih cepat dan memiliki motivasi dalam diri mereka masing-masing.
Pembelajaran melalui metode ini dicirikan oleh struktur tugas, tujuan, dan penghargaan kooperatif yang melahirkan sikap ketergantungan yang positif di antara sesama siswa, penerimaan terhadap perbedaan individu dan mengembangkan ketrampilan bekerjasama antar kelompok. Kondisi seperti ini akan memberikan kontribusi yang cukup berarti untuk membantu siswa yang kesulitan dalam mempelajari konsep-konsep pada matematika, pada akhirnya setiap siswa dalam kelas dapat mencapai hasil belajar yang maksimal (Latifa Rachmawati : 2009).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar