1. perbedaan
filsafat masa pra socrates dan socrates? (Agus)
2. makna
“Tiap bagian mempunyai keunikan sehingga tak dapat menerima pemaksaan ke arah
penyeragaman” (Yani)
3. dimanakah
kita bisa menemukan pendapat filsafat mengenai bahwa manusia seperti kera(hewan
lain) (riski amalia)
4. apakah
memungkinkan apa bila filsafat dari zaman ke zaman masih berlaku (nia)
5. contoh
dari filsafat phytagoras (yeni)
6. menurut
kalian apa yang dimaksud filsafat, kenapa ada perkembangan setiap zaman, apa perbedaan
filsafat dengan ilmu (hilma)
7. apa
persamaan filsafat dengan ilmu?
8. Filsafat
apa yang masih bisa berlaku pada masa kini?
9. Apa
kaitan antara aliran filsafat rasionalis dengan empiris berdsarkan filsafat
kurun waktu?
10. . Sebutkan tujuan filsafat
ilmu!
Jawaban:
1)
perbedaan mendasar antara masa sokrates
dan prasokrates adalah
a. Pusat
perhatian filsafat masa sokrates adalah manusia, peradaban dan kebiasaab
manusia. Sofisme menaruh perhatian pada mikrokosmos, bukan makrokosmos. Manusia
mencapai kesadaran diri. Seperti kata Sophocles: “Ada banyak mikjizat di dunia,
tapi tak ada mukjizat yang lebih besar dari manusia”.
b. Sofisme
dan filsafat Yunani sebelumnya juga berbeda dalam hal metode. Filsafat Yunani
Pra-Sokrates memiliki metode deduktif, sedangkan kaum sofis menggunakan metode
empirico-induktif.
c. Pada
masa Pra-Sokrates, filsuf menetpkan prinsip umum, kemudian menjelaskan fenomena
fenomena khusus berdasarkan prinsip tersebut. Sebaliknya, kaum sofis adalah
ensiklopedis karena mereka menghimpun banyak observasi dan fakta, lalu menarik
kesimpulan-kesimpulan, baik teoritis maupun praktis. Kesimpulan-kesimpulan itu
sangat banyak dan berbeda sehingga orang bias jadi bingung. Atau, setelah
banyak tahu tentang berbagi negara dan kebudayaan, mereka membuat teori tentang
asal-usul peradaban atau asal bahasa.
d. Perbedaan
juga terletak pada tujuan. Filsafat Pra-Sokrates ingin mencari kebenaran
obyektif tentang dunia. Kaum sofis mencari kebenaran praktis, bukan kebenaran
spekulatif. Tujuan utama filsafat Pra-Sokrates adalah menemukan kebenaran
,sedangkan kaum sofis justru pada mengajar. Itulah sebabnya kaum sofis
mempunyai massa murid. Mereka memberikan kursus-kursus, dan latihan. Mereka
adalah professor yang mengembara dari kota ke kota, mengumpulkan pengetahuan
lalu mengajarkan pada orang lain (umpama tentang tata bahasa, interpretasi
penyair, filsafat mitologi, agam dll).
2) Makna
yang terkandung dalam pernyataan tersebut adalah setiap bagian dalam
masing-masing kelompok memiliki keunikan masing-masing tidak memuat norma yang
berlaku secara umum, jadi sebuah kelompok masih memiliki kebebasan untuk
memiliki norma tersendiri atau aturan tersendiri.
3) Tentang asal usul manusia Anaximander mengatakan bahwa
pada mulanya manusia dilahirkan dari hewan-hewan spesies lain. Hewan-hewan
lain, katanya, cepat menemukan makanan bagi diri mereka sendiri, tapi manusia
sendiri membutuhkan waktu yang panjang untuk menjadi dewasa. Tapi dia tak dapat
menjelaskan bagaimana manusia bias hidup dalam tahap transisi.
Jadi, doktrin Anaximander
merupakan suatu langkah maju dibandingkan Thales. Dia tidak menunjuk unsure
tertentu, tapi konsep to apeiron, yakni substansi tak terbatas.
4) Seperti
yang diketahui dari zaman ke zaman banyak para filsuf mengemukakan pendapatnya.
Pendapat tersebut bertujuan bukan untuk menggantikan pendapat sebelumnya,
tetapi untuk memperbaiki pendapat sebelumnya dan melengkapi apa yang kurang
dalam pendapat sebelumnya. Jadi apabila ditanya apakah pendapat dari filsuf
pertama kali masih berlaku pada zaman sekarang, maka jawabannya adalah masih
bisa berlaku dan mungkin tidak tergantung pada situasi dan kondisi masa
sekarang.
5) Menurut Pythagoras, prinsip dari segala-galanya adalah
matematika. Semua benda dapat dihitung dengan angka, dan kita dapat
mengekspresikan banyak hal dengan angka-angka. Mereka terpesona oleh kenyataan
bahwa interval-interval music antara dua not pada lyra dapat dinyatakan secara
numerik. Seperti halnya harmoni musik bergantung pada angka, maka harmoni jagad
raya juga bergantung pada angka. Bahkan menurut Pythagoras, benda-benda adalah
angka-angka
6) Filsafat
adalah pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi mengenai hakikat segala
yang ada , sebab, asal, dan hukumnya. Teori yang mendasari alam pikiran atau
suatu kegiatan. Adanya perkembangan
filsafat disetiap zaman, tidak terlepas dari kelemahan pendapat sebelumnya
untuk menjadi filsafat yang lebih baik. Karena filsafat juga bersifat fleksibel
terhadap perkembangan zaman yang ada.
perbedaan filsafat dan
ilmu adalah:
a. Objek
material ( lapangan) filsafat itu bersifat universal ( umum) yaitu segala
sesuatu yang ada ( realita) sedangkan objek material ilmu ( pengetahuan)
bersifat khusus. Artinya ilmu hany terfokus pada disiplin bidang masing- masing
secara kaku dan terkotak- kotak dalam disiplin tertentu
b. Objek
formal filsafat itu bersifat non fragmentaris karena mencari pengertian dari
segala sesuatu yang ada itu secara luas mendalam dan mendasar. Sedangkan ilmu
bersifat fragmentaris, spesifik, dan intensif. Disamping itu objek formal ilmu
itu bersifat tekhnik yang berarti bahwa cara ide- ide manusia itu mengadakan
penyatuan diri dengan realita,
c. Filsafat
dilaksanakan dalam suatu suasana pengetahuan yang menonjolkan daya spekulasi,
kritis, dan pengawasan sedangkan ilmu haruslah diadakan riset lewat pendekatan
trial and error. Oleh karena itu nilai ilmu terletak pada kegunaan pragmatis
sedang kegunaan filsafat timbul dari nilainya.
d. Filsafat
memuat pertanyaan lebih jauh dan lebih mendalam berdasarkan pada pengalaman
realitas sehari- hari sedangkan ilmu bersifat diskursif yaitu menguraikan
secara logis yang dimulai dari tidak tahu menjadi tahu.
e. Filsafat
memberikan penjelasan yang terakhir, yang mutlak dan mendalam sampai mendasar
sedangkan ilmu menunjukkan sebab- sebab yang tidak begitu mendalam, yang lebih
dekat yang sekunder.
7)
Persamaan filsafat dengan ilmu:
a.
Keduanya mencari rumusan yang sebaik-
baiknya menyelidiki objek selengkap- lengkapnya sampai keakar-akarnya,
b.
Keduanya memberikan pengertian mengenai
hubungan atau koheren yang ada antara kejadian- kejadian yang kita alami dan
mencoba menunjukkan sebab- sebabnya
c.
Keduanya hendak memberikan sintesis yaitu
suatu pandangan yang bergandengan
d.
Keduanya mempunyai metode dan sistem
e.
Keduanya hendak memberikan penjelasan
tentang kenyataan seluruhnya timbul dari hasrat manusia ( objektivitas) akan
pengetahuan yang lebih mendasar.
8)
Masih dapat berlaku semua pendapat para
ahli, tetapi filsafat tersebut masih dapat berlaku sesuai dengan situasi dan
kondisi
9)
Aliran Rasionalisme adalah aliran yang
meyakini haya rasio atau akal yang menjadi dasar kepastian. Rasionalisme tidak
menyangkal fungsi indera sebagai alat untuk memperoleh pengetahuan, namun
indera hanya diperlukan untuk merangsang dan memberikan pada rasio bahan- bahan
agar rasio dapat bekerja. Rasio mengatur bahan dari indra sehingga terbentuklah
pengetahuan yang benar. Akan tetapi keberadaan indra tidak mutlak bagi rasio
karena rasio dapat menghasilkan pengetahuan yang tidak berasal dari indra
seperti terlihat dalam matematika.
Sedangkan
Aliran Empirisme adalah aliran yang menjadikan pengalamaan indera sebagai sumber
kebenaran.
10) Tujuan
filsafat ilmu adalah:
a.
Mendalami unsur- unsur pokok ilmu sehingga
secara menyeluruh kita dapat memahami sumber, hakikat dan tujuan ilmu
b.
Memahami sejarah pertumbuhan, perkembangan
dan kemajuan ilmu diberbagai bidang, sehingga kita mendapat gambaran tentang
proses ilmu kontemporer secara historis
c.
Menjadi pedoman bagi para dosen dan
mahasiswa dalam mendalami studi diperguruan tinggi terutama untuk membedakan
persoalan yang ilmiah dan nonilmiah
d.
Mendorong para calon ilmuwan untuk
konsisten dalam mendalami dan mengembangkannya
e.
Mempertegas bahwa dalam persoalan sumber
dan tujuan antara ilmu dan agama tidak ada pertentangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar